untuk kamu yang diam diam kucintai

engkau yang piawai membuatku luka
dan engkau yang piawai membuatku berharap
harus dengan cara apakah aku menunggumu?
harus dengan cara apakah aku mengucapkan "selamat pagi"

apakah harus dengan mata yang memerah dan dengan pisau yang tertancap di pundak agar kau menyadari betapa aku sangat menginginkanmu.

harus berapa kalikah kuucapkan bahwa aku menantimu di ujung jalan itu
harus dengan cara apakah aku melalukan sesuatu agar kau melewati ujung jalan itu dan bertemu denganku?
sungguh, tak banyak yang ingin kuucapkan
tak banyak yang ingin ku harapkan
aku hanya ingin melihat senyumanmu dengan ikhlas dan berkata
"apa kabar?"

pernahkah kita memikirkan hal ini?

hey apa kabar kamu?
ingatkah kau dengan aku yang selalu memperhatikanmu dari jauh?
ingatkah kau dengan aku yang selalu mengkhawatirkan mu saat rinai hujan perlahan membasahi tubuhmu?
dan ingatkah kau dengan aku yang pernah tersenyum saat kita berpapasan pada satu jalan persimpangan?

hal kecil itu mungkin saja tidak kau ingat
aah iya pasti kau tak ingat dengan kicauan burung di pagi hari yang berusaha membangunkanmu walau tanpa lelah
tapi kau perlu tau, burung itu tak henti-hentinya mengenalmu
dengan dan tanpa perantara
mungkinkah kau dapat memelukku dengan seulas senyum ikhlas yang ditujukan untuk hatiku?
atau mungkin dengan teguran yang kau berikan setiap pagi saat matahari mulai menampakan cahaya terindahnya?
bahkan saat purnama tak hadir dan tergantikan oleh bintang kau akan datang lalu mengucapkan "selamat malam, tidurlah maka akan kujaga kau dalam balutan malam yang kejam"

pernahkah kau berfikir bahwa aku menginginkan hal itu
saling mengisi dan saling memeluk walau tangan kita tak pernah sampai
bukan saling melukai dengan jalannya imaji kita masing-masing tanpa harus memikirkan perasaan kita satu sama lain

Dalam Sebuah Memori

Ketika senyum itu terurai
memancarkan sinar yang entah dari mana datangnya
mungkin itu merupakan senyum terindah yang terukir di pelupuk bibirmu
mungkinkah ini nyata?
atau hanya bergelayut dalam sebuah imaji?
Ya. Aku tau
senyum itu nyata
namun hanya dalam sebuah memori