JNGGA

Rabu, 23 April 2014

Rintik Hujan

Ini yang aku takutkan sejak awal, jatuh cinta pada orang orang yang ada di sekitarku. Aku tak tau sejak kapan perasaan ini muncul, sejak kapan rasa ini hadir dalam jiwaku hingga menyatu dengan darahku.
Entah sejak kapan pula aku rela menunggunya hingga perkuliahannya usai walau aku tau dia tak menyadarinya akan hal itu, aku bersedia pulang larut malam hanya untuk menunggunya hingga dia selesai latihan. Semua kulakukan hanya untuk melihat dan bersamanya lebih lama, tak masalah jika kita tak saling bicara minimal mata kami bertemu dalam waktu sepersekian detik dan bertukar senyum. Aku punya banyak waktu untuk menunggu. Salah! justru waktuku hampir habis. Cepat atau lambat aku akan melihatnya berjalan bersama wanita lain, akan ada wanita lain yang menggenggam tangannya dengan erat dan tertawa ria dengannya, cepat atau lambat dia akan menemukan pricesnya yang tentu saja lebih baik dari aku. Lantas bagaimana dengan aku? Aku akan terpuruk dalam penyesalan, meratapi nasib dan mulai berdamai dengan ego. Walau aku tau perang antara hati dan ego sulit dimenangkan. Butuh waktu yang lama untuk mengetahui siapa pemenangnya. Sore itu, aku masih menatap rintik hujan dari balik jendela. 'ah mengapa aku berfikir demikian?' gumamku dalam hati.
Agar kau menyiapkan hatimu jika sesuatu yang buruk terjadi.
Aku tersentak mendengar jawaban hati kecilku. Perlahan mataku mulai basah oleh air mata yang akan segera keluar. Cepat cepat aku menghapusnya begitu air mataku turun. Tiba-tiba aku mendengar seseorang berjalan ke arahku lalu berdiri tepat di sampingku.
"Sedang apa?" tanyanya seraya menatapku.
"Melihat rintik hujan" ujarku datar. Kutatap dia yang kemudian menatap hujan sama sepertiku. Tak ada suara yang keluar dari mulutnya, yang terdengar adalah suara rintik hujan yang sejak tadi bersahabat dengan telingaku. Aku kembali pada lamunanku tentangnya. Tentang dia yang kini ada di sampingku.

Bandung, 2014

Selasa, 22 April 2014

Selamat Malam

Selamat malam sayang
Bolehkah aku memikirkanmu saat ini kemudian memasukanmu pada mimpi ku?
Kau akan berlari kesana kemari di tengah pantai yang luas dan ditemani oleh seorang wanita yang setia menunggumu dengan sabar yang tak lain adalah aku
Aku dan kamu akan mengarungi mimpi dengan bahagia dan penuh cinta
Kau akan kubiarkan hidup dalam kebahagiaan dan kasih sayang.
Sayang, jangan kau pergi dari mimpiku karna kau tak akan menemukan tempat terbaik selain dalam mimpiku.
Sayang, maukah kau menemaniku dalam mimpi, memadu kasih dan bercumbu cinta denganku? Kau akan menggenggam erat tanganku dan membisikan kata cinta di setiap waktunya dengan mesra, dengan senyum, juga dengan waktu yang tak kunjung usai. Kita akan terus bersama hingga kita lupa bagaimana caranya berpisah dan tetap berada dalam mimpi hingga kita enggan untuk terbangun

"Simple Thing Called Love" by Anna Triana

Judul          : Simple Thing Called Love Penulis       : Anna Triana Penerbit      : Elex Media Komputindo ISBN          : 978 - 602 - 0...