dinginnya anginmemecah keramaian
diiringi hembusan angin, mendatangkan kesepian
di bawah bilur langit ku termenung
terdiam seorang diri
menatap ilustrasi kehidupan
angin malam berhembus
ku masih termenung
merasakan dinginnya malam
di temani setitik cahaya
bulan memancarkan cahaya remang
bintangpun enggan bersinar
partitur awan tak beraturan
irama pilu menyeruak
langit mulai memucat
ditingkah gerimis jingga
dan jagad raya mulai menangis
merasakan elegi kehidupan
air mataku mulai turun
terasa hambar dan pilu
endapan kesedihan yang memuncakmembuatku tak berdaya
apa yang harus ku perbuat?
apakah harus ku berteriak di bawah ornamen bulan?
ataukah berlari menuju kepasrahan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar