Pernah denger salah satu lagu
Efek Rumah Kaca dengan judul Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa? Yap, lagu yang berada
dalam album Kamar Gelap dan telah di rilis pada tanggal 19 Desember 2008 ini
mampu menyita perhatian saya dengan music dan liriknya yang sederhana. Sempat
berfikir arti dalam lirik ini menceritakan tentang percintaan namun dikemas
dengan apik sehingga tidak memunculkan kesan cengeng, ternyata saya salah. Untuk
kesekian kalinya saya harus tertipu oleh lagu buatan Cholil Mahmud. Berikut coba
saya jabarkan lirik lagu tersebut.
Akan kemanakah aku di bawanya?
Hingga saat ini, menimbulkan tanya
Engkau dan aku menuju ruang hampa
Tak ada sesiapa hanya kita berdua
Kau belah dadaku mengganti isinya
Dihisap pikiranku memori terhapus
Terkunci mulutku menjeritkan pahit
Hingga kau belah rongga dadaku
Mengganti isinya dengan batu
Hingga kau kunci rapat mulutku
Engkau dan aku bumi dan langit
(Efek Rumah Kaca – Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa)
Ketika dilihat sekilas, atau
ketika saya baru melihat judulnya, saya sudah berpikir jika ini lagu tentang
cinta (karena judul tersebut menunjukan pada sesuatu yang bernilai jamak, bukan
tunggal), namun saat itu saya tidak begitu memperhatikan liriknya. Yang saya
tau, lagu ini sangat enak didengar dengan lirik yang tidak cengeng juga music yang
berkualitas. Telah saya simpulkan jika lagu ini mungkin bercerita tentang
sepasang kekasih atau sepasang manusia yang dalam perjalanan cintanya mengalami
kehampaan. Ketika sebuah hubungan sudah tidak memiliki rasa dan terasa hambar
namun masih tetap dijalani. Bagai zombie, pasangan dalam cerita pun tetap
melanjutkan hubungan mereka meski semua terasa hampa dan terasa seperti
berjalan dalam kehampaan.
Namun, kesimpulan saya harus saya
pupus kembali saat saya melihat video klip yang di buat efek rumah kaca. Dalam video
tersebut, digambarkan tentang seekor kelinci yang berada dalam satu ruangan dan
ditemani oleh seekor serigala. Kelinci tersebut diibaratkan sebagai kelinci
percobaan yang telah diprovokatori sang serigala untuk melakukan aksi kejahatan
khususnya bom bunuh diri. Dari sana saya mulai berpikir jika lagu ini bukan
menceritakan kisah cinta, tetapi menceritakan tentang kehidupan manusia jaman
sekarang yang lebih banyak dijadikan kelinci percobaan. Selain itu, kasus
pencucian otak manusia pun masuk dalam arti lirik tersebut.
Ada beberapa orang yang
menyatakan pendapat, jika lagu ini menceritakan tentang ke over protektifan pasangan
kekasih, dimana salah satu dari mereka selalu menuntut pasangannya untuk
melakukan ini itu dan tidak membiarkan pasangannya bebas memilih apa yang dia
suka. Namun pendapat itu bisa saya bantah ketika melihat video klip yang ada
disana. Lantas, kenapa saya harus berpikir arti lirik lagu tersebut
menceritakan tentang pencucian otak manusia? Mari kita lihat sebait lirik lagu
tersebut.
Akan kemanakah aku di bawanya?
Hingga saat ini, menimbulkan tanya
Engkau dan aku menuju ruang hampa
Tak ada sesiapa hanya kita berdua
Bukankah sudah jelas dalam bait
dan baris lagu tersebut menceritakan tentang seseorang yang di bawa kesuatu
tempat entah dimana. Seseorang yang dicuci otaknya bertanya-tanya akan dibawa
kemana dia dan akan diapakan dia? Pada bait ke tiga dan keempat, dijelaskan
jika seseorang tersebut dibawa menuju ruang hampa. Menurut saya pribadi,
mungkin maksud dari ruang hampa tersebut adalah sebuah ruangan tertutup yang
hanya ada mereka berdua. Bukankah biasanya seseorang yang hendak dicuci otaknya
berada dalam satu ruangan tertutup, dimana hanya ada si korban dan di pencuci
otak disana? Baik lanjutkan pada lirik berikutnya.
Kau belah dadaku mengganti isinya
Dihisap pikiranku memori terhapus
Terkunci mulutku menjeritkan pahit
Dalam baris tersebut, dijelaskan
jika di dalam ruangan tertutup itu, si pencuci otak telah membelah dan
mengganti isi dadanya. Maksud dari lirik ini adalah, ketika si pencuci otak
melontarkan kalimat-kalimat bernada provokator, yang membuat si korban hanyut
ke dalam ucapan-ucapannya. Ketika hati dan naluri manusia diganti kemudian
menjadikan manusia tidak memliki empati dan simpati satu sama lain. Selain itu,
terlihat pula dalam bait kedua, ketika pikiran korban dihapus, ketika kenangan-kenangan akan hal yang baik
seperti norma dan aturan dihisap dan dihapus dari kepala, membuat si korban
semakin jauh melangkah pada suatu kejahatan, semakin dalam si korban dibawa
pada kehampaan dan semakin dalam pula otak sang korban di hapus dan digantikan
dengan hal-hal jahat.
Pada bait ketika, diceritakan
jika si korban tidak bisa melawan, tidak bisa memberontak, dan tidak bisa
berbuat apapun selain menerima.
Hingga kau belah rongga dadaku
Mengganti isinya dengan batu
Hingga kau kunci rapat mulutku
Engkau dan aku bumi dan langit
Dalam lirik tersebut semakin
dijelaskan, jika si korban telah jauh dibawa menuju kehampaan. Mungkin dalam
hal ini, diceritakan jika si korban telah lahir kembali sebagai orang baru,
dengan pribadi yang baru yang tidak mempunyai simpati dan empati, juga selalu
menghalalkan segala cara. Dalam bait pertama dan kedua, sangat jelas jika si
provokator, telah menggati isi dadanya dengan batu, dimana dalam hal ini saya
menemukan satu majas atau peruampamaan yang jika diartikan, artinya adalah si
korban terlah lahir kembali sebagai manusia yang berhati batu atau tidak punya
hati. Bukankah itu merujuk pada sifat simpati dan empati manusia? Jika disimpulkan,
mungkin setelah dicuci otaknya, si korban jadi mau melakukan apapun perintah di
provokator termasuk bunuh diri menggunakan bom, tanpa harus memikirkan nasib
orang lain atau orang-orang sekitarnya. Dan ketika kita lihat bait keetiga dan
keempat, memiliki arti jika mungkin si korban sudah tidak bisa menolak dan
menyuarakkan protesnya. Mulutnya terasa dikunci dan sulit untuk berbicara,
bagai berada di tempat terjauh, korban dan provokator bagai bumi dan langit,
sangat jauh dan tidak terjangkau. Mungkin maksudnya adalah, ketika si korban
tidak bisa melawan provokator karena sang provokator memiliki kekuatan yang
begitu beasar hingga tidak bisa terkalahkan oleh si korban, melawan sang
provokator atau mengejarnya untuk mengelak, bagai berlari dalam jarak yang
sangat jauh seperti berada di bumi dan langit.
Itulah arti dari lirik lagu Kau
dan Aku Menuju Ruang Hampa menurut saya. Lagu yang lagi-lagi membuat saya
tertipu dengan artinya yang sesungguhnya. Salut buat Cholil Mahmud yang dengan
cerdas mengemas lagu tersebut dengan lirik yang sederhana namun memiliki makna
yang begitu dalam, menciptakan lagu yang tidak melulu soal cinta namun masih
memikirkan keadaan sekitar pada saat ini, salut juga buat Efek Rumah Kaca yang
mengemas musiknya dengan begitu epik, terkesan sederhana namun ternyata sangat
bagus. So, buat yang denger liriknya bisa cek di youtube ya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar