JNGGA

Minggu, 31 Mei 2020

"Simple Thing Called Love" by Anna Triana

Judul          : Simple Thing Called Love
Penulis       : Anna Triana
Penerbit      : Elex Media Komputindo
ISBN          : 978 - 602 - 02 - 5781 - 5
271 hlm
Rate 4/5




Pertama kali baca novel ini... ngerasa B aja. Bukan, bukan, bukan berarti novel ini nggak bagus atau aneh. Tapi maksud 'biasa' disini yaitu novel ini sama dengan novel pada umumnya. Tema yang diangkat sangat sederhana, seperti kisah-kisah romance teenlit kebanyakan.

Tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii setelah aku baca lebih lanjut. Ternyata novel ini menarik. Baik, aku akan menceritakan sinopsisnya dulu..

Mengisahkan tentang persahabatan beda gender yang bernama Dee Dee dan Kano yang sering gagal nonton konser band favorit mereka, The Cliff. Dee Dee sedih banget waktu lagi-lagi dia nggak bisa ketemu drummer band pujaannya, Dido. Pasalnya, baik Dee Dee dan Kano, sama-sama belum pernah nonton live concert mereka. Berbeda dengan Kano yang biasa-biasa aja, Dee Dee malah terlihat sangat kecewa. Kano yang akhirnya nggak tega liat Dee Dee sedih, akhirnya memberikan cewek itu tiket liburan ke Australia yang didapat dari undian berhadiah. Nah di Australia itu akhirnya Dee Dee secara kebetulan ketemu sama Dido. Bahkan sempat pergi dan ngobrol bareng. Bisa ditebak kan selanjutnya mereka jadi dekat?

WARNING, SPOILER!!

Mungkin ceritanya simpel dan sederhana banget ya? Iya emang. Tapi yang aku suka adalah, novel ini diluar ekspektasi banget. Kalau pada kisah-kisah persahabatan lain pasti akhirnya happy ending dan mereka akhirnya pacaran, disini enggak. Awalnya ku kira juga Dee Dee bakal pacaran sama Kano, karena suatu ketidakmungkinan kalau dia harus pacaran sama Dido yang notabene selebritis. Tapi ternyataaaaaaa penulis nekat
membuat akhir cerita yang diluar dugaan pembaca. Yaps! Akhirnya Dee Dee pacaran sama Dido! Lalu Kano? Tetap sahabatan sama Dee Dee walau dia sudah Kano mengungkapkan perasaannya dan jujur kalau Kano suka sama Dee Dee.

Dari kejadian ini, aku  melihat kalau penulis ingin mematahkan stigma kebanyakan orang yang bilang, "Cewek dan cowok nggak akan bisa sahabatan kayak sebelum-sebelumnya, kalau sudah melibatkan cinta didalamnya." Atau "Aku nggak mau jatuh cinta sama sahabat sendiri, karena takut persahabatannya rusak." Klasik banget kan? Hayo ngaku siapa yang pernah terjebak dalam friendzone? Hehe..

Dalam novel ini, digambarkan sikap Kano setelah dia mengungkapkan perasaannya sama Dee Dee. Dia benar-benar berusaha bersikap seperti biasa walau rasa canggung menyelimuti keduanya, apalagi posisinya Dee Dee baru patah hati karena Dido. Kano membuktikan jika dalam persahabatan bisa ada cinta tanpa menghancurkan persahabatannya, bahkan ketika Dee Dee udah pacaran sama Dido.

Pada kenyataannya, sebuah persahabatan nggak akan hancur -kalau salah satunya punya perasaan- asalkan mereka mau sama-sama terbuka dan bicara. Nggak ada ambisi dan keinginan memiliki berlebihan. Karena kalau dipikir-pikir persahabatan yang hancur, adalah persahabatan yang dilandasi rasa suka dan nggak mau menerima kenyataan, saat salah satunya nggak punya perasaan yang sama. Hingga timbullah rasa nggak nyaman dari salah satunya.

Bagi orang yang nggak suka fiksi mungkin bakal mikir, "ini novel keliatan banget fiksinya. Yamasa ada seleb mau pacaran sama orang biasa? Terlalu imajinatif." Aku juga nggak memungkiri untuk mikir kesana. Tapi sekali lagi, yang kulihat, penulis ingin menyampaikan pesan pada pembacanya bahwa, setiap hal yang kamu impikan -dalam hal apapun- ketika diusahakan secara maksimal dan tidak menyerah, pasti akan tercapai juga. Walau pun sesuatu itu adalah sesuatu yang nggak mungkin untuk dicapai. Ini semua cuma masalah waktu dan kesiapan, ketika kamu siap, pasti sesuatu yang diidam-idamkan akan tercapai juga.

Terus terus pesan lainnya adalah, segala hal yang memang untuk kita, sesulit apapun jalannya pasti akan balik lagi ke kita. Beda halnya kalau sesuatu itu bukan untuk kita, seberapa kuatpun kita genggam akhirnya bakal lepas juga.

Intinya sih jangan berlebihan terhadap sesuatu hal, apalagi dalam hal mencintai makhluk, karena sejatinyaaaaa ketika kamu berharap pada makhluk, ketika itu juga kamu menginvestasikan kekecewaan untuk diri kamu  hehe (itu sih pendapatku pribadi)
.
Anyway, novel itu cocok bgt dibaca diwaktu-waktu senggang dan santai. Saat kamu capek dan butuh hiburan dari deadline kantor, saat kamu butuh refresing dari kerjaan yang nggak kelar-kelar atau saat kamu nunggu bus di halte dan duduk di dalam kereta di tengah perjalanan, novel ini cocok banget dibaca. Karena ceritanya yang ringan dan diksinya yang gampang dimengerti.

"Simple Thing Called Love" by Anna Triana

Judul          : Simple Thing Called Love Penulis       : Anna Triana Penerbit      : Elex Media Komputindo ISBN          : 978 - 602 - 0...