JNGGA

Jumat, 11 Oktober 2019

"Peek A Boo, Love" karya Sofi Meloni



Judul                           : Peek A Boo, Love
Penulis                         : Sofi Meloni
Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama
ISBN                           : 978 – 602 – 03 – 2408 – 1 
248 hlm
Rate     4/5

Sinopsis :
Hey, Cinta. Apakah kamu di sana? Oh, tidak? Mungkin di sini? Tidak juga ternyata. Sebenarnya kamu di mana?
Memulai kehidupan profesional tidak semudah yang kubayangkan saat aku memutuskan pindah ke Jakarta. Macet dan polusi di mana-mana, Transjakarta yang sesak, serta kopi pahit yang disodorkan rekan kerjaku setiap pagi. Belum lagi atasanku, Pak Daniel, yang kelewat misterius.
Semuanya semakin rumit saat masalah datang dan mempertemukanku kembali dengan Evan, pria yang mengajakku berkenalan di halte Transjakarta. Kejutan lainnya adalah Sam, teman chatting-ku, yang ternyata juga berada di kota yang sama denganku dan mengajak ketemuan! Entah berapa banyak lagi kejutan yang menantiku di kota metropolitan ini.
Hey, Cinta. Apa aku akhirnya akan menemukanmu di sini?
-          Lulu –

Setelah saya berhasil mereview novel Look At Me, Please kemarin, kali ini saya akan mereview novel Peek A Boo, Love. Novel ini masih ditulis oleh Sofi Meloni atau yang biasa kita sapa rainhujan. Peek A Boo, Love adalah novel kedua yang mengusung genre romance chicklit. Yap pada novelnya kali ini, tidak ditemukan adegan-adegan dewasa implisit seperti yang terdapat pada novel sebelum dan sesudahnya.
Novel ini meceritakan seorang wanita bernama Lulu yang jatuh cinta pada Evan, seseorang yang mengajak Lulu berkenalan di Transjakarta. Malang nasibnya, Lulu harus merasakan patah hati oleh Evan bahkan sebelum hubungan mereka dimulai, karena ternyata yang menjadi target Evan adalah Cindy, rekan sedivisi Lulu yang naksir berat pada atasan mereka, Pak Daniel. Singkat cerita, saat hatinya porak poranda oleh cinta semu Evan, satu kenyataan terungkap. Lulu berhasil mengetahui identitas dari Sam, teman chatting nya yang selalu menemani Lulu mencurahkan isi hatinya, yang tak lain adalah Pak Daniel.
Tentu hal ini sempat menjadi akward moment saat Lulu berhasil mengetahui kebenarannya. Ketika hubungan Evan-Cindy kian mendekat, hubungan Lulu dan Sam pun kian berbunga. Debar-debar rasa yang tidak biasa mulai tumbuh di hati Lulu. Namun seiring kedekatan mereka, ada saja orang-orang yang tidak suka melihat mereka bersama. Dia adalah Cindy yang masih ingin memiliki Pak Daniel, dan Evan yang mulai merasa sesak saat melihat kebersamaan Lulu dan Pak Daniel.
Peek A Boo, Love memiliki tema percintaan antara atasan dan bawahan. Walau mengusung tema demikian, novel ini memiliki kisah percintaan yang lebih logis, yakni antara kepala divisi dan bawahannya.
Bagi saya tema yang dimiliki masih sangat sederhana, namun cara pengemasannya terbilang elegan dan santai, sehingga pembaca merasa tertarik dan semakin penasaran untuk terus membaca ceritanya lebih jauh lagi. Jalan cerita yang dihadirkan pun unik dan menarik dengan segala keringanannya yang ada, dengan segala kelogisan yang mungkin bisa terjadi, walau ada beberapa adegan yang dirasanya tidak logis dan hanya terjadi pada dongeng.
Selain tema dan jalan cerita, tokoh yang dihadirkan pada novel ini pun terbilang memiliki karakter yang kuat. Tokoh yang berberan penting disini ada 4, yaitu Lulu, Daniel, Evan dan Cindy. Lulu dan Daniel jelas harus saya kategorikan sebagai tokoh protagonis karena mereka memiliki perwatakan yang baik. Cindy harus saya kategorikan sebagai tokoh antagonis karena perwatakannya yang jahat dan Evan antagonis-protagonis. Dimana pada awal cerita dia memiliki sifat antagonis dan di akhir menjadi protagonis.
 Pada awalnya saya merasa jika dalam kisah ini Daniel tidak memiliki peran penting dan hanya bertugas sebagai tokoh pemanis saja, namun setelah saya baca lebih jauh, Daniel memiliki peran yang sangat penting yang pada akhirnya digantikan oleh Sam.
Kisah cinta yang dihadirkan masih sama, tentang cinta segitiga dengan tokoh wanita cantik dan serba bisa untuk memikat pria. Sakit hati dan patah pun sempat dirasakan Lulu sebelum akhirnya dia menemukan kebahagiaannya sendiri dengan Daniel.
Penokohan yang ada begitu kuat. Setiap karakter yang hadir memiliki porsi yang berbeda namun terasa pas dan menarik. Tidak jauh berbeda dengan jalan ceritanya yang simpel namun tidak membuat bosan. Bukan hanya itu, selama saya membaca novel ini, saya begitu menikmati cerita dengan diksi yang rapi dan lugas. Semua diksi yang dipilih terasa ringan dan mudah dimengerti oleh pembaca, juga quotes-quotes cinta yang dirasa sangat bermanfaat dan menyentuh.
Harus saya akui, pada novel ini, kemampuan menulis Sofi begitu signifikan. Jika pada review sebelumnya saya katakan jika Look At Me, Please diibaratkan sebagai peyempurnaan karena minim kesalahan, pada novel ini saya menemukan beberapa kekurangan yang dirasa terasa janggal. Kekurangannya terletak pada cara penulis untuk membiarkan beberapa masalah tidak diurikan secara rinci dan membiarkan mengambang begitu saja. Hal tersebut terdapat pada adegan dimana pada akhirnya Evan meninggalkan Cindy dan kembali mengejar Lulu. Penulis tidak menjelaskan lebih jelas alasan yang membuat Evan meninggalkan Cindy dan Cindy kembali pada tujuan utamanya untuk memikat Daniel.
Saya tidak tau maksud dari penulis apa, mungkin penulis memberikan kebebasan bagi pembaca untuk menerka apa yang terjadi atau mungkin juga memang tidak ingin dibahas lebih jauh karena tidak menemukan solusi pada masalah tersebut, atau mungkin juga penulis ingin membatasi kasus agar novel tersebut tidak panjang dan terkesan kemana-mana sehingga menjadikan novel ini monoton dan membosankan. Yang jelas, bagi saya, ketidak tuntasan penulis dalam menyelesaikan kasus itu sedikit mengganggu karena terasa ada hal yang masih mengganjal.
Namun pada akhirnya saya tetap mengakui jika novel ini merupakan bentuk penyempurnaan dari novel sebelumnya, Stay With Me, Tonight yang saya rasa monoton dan terlalu banyak konflik (di lain waktu saya akan review novel tersebut). Jika saya jabarkan kesempurnaan dari ketiga novel Sofi Meloni, akan didapat seperti ini Stay With Me Tonight masih banyak kesalahan dengan cerita yang sedikit monoton dan konflik terasa panjang, novel Peek A Boo, Love walau masih terdapat kekurangan, namun novel ini terasa lebih sempurnadari pada novel sebelumnya dan novel Look At Me, Please novel yang –saya rasa- sempurna karena hampir tidak memiliki kesalahan. Dan disini saya bsa melihat kemampuan menulis penulis yang begitu rapi dan tertata juga signifikan.
Akhir kata, saya akui novel ini cocok dibaca diwaktu senggang, saat bersantai dan berakhir pekan karena ceritanya yang ringan juga konfliknya yang tidak berbelit-belit. Sekian review yang dapat saya sampaikan untuk novel Peek A Boo, Love, mohon maaf jika terdapat kesalahan. Akhir kata saya ucapkan terima kasih :D


"Simple Thing Called Love" by Anna Triana

Judul          : Simple Thing Called Love Penulis       : Anna Triana Penerbit      : Elex Media Komputindo ISBN          : 978 - 602 - 0...