Judul :
Peek A Boo, Love
Penulis :
Sofi Meloni
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
ISBN :
978 – 602 – 03 – 2408 – 1
248 hlm
Rate 4/5
Sinopsis :
Hey, Cinta. Apakah kamu di sana? Oh, tidak? Mungkin di
sini? Tidak juga ternyata. Sebenarnya kamu di mana?
Memulai kehidupan profesional tidak semudah yang
kubayangkan saat aku memutuskan pindah ke Jakarta. Macet dan polusi di
mana-mana, Transjakarta yang sesak, serta kopi pahit yang disodorkan rekan
kerjaku setiap pagi. Belum lagi atasanku, Pak Daniel, yang kelewat misterius.
Semuanya semakin rumit saat masalah datang dan
mempertemukanku kembali dengan Evan, pria yang mengajakku berkenalan di halte
Transjakarta. Kejutan lainnya adalah Sam, teman chatting-ku, yang ternyata juga berada di kota yang sama denganku
dan mengajak ketemuan! Entah berapa banyak lagi kejutan yang menantiku di kota
metropolitan ini.
Hey, Cinta. Apa
aku akhirnya akan menemukanmu di sini?
-
Lulu –
Setelah
saya berhasil mereview novel Look At Me, Please kemarin, kali ini
saya akan mereview novel Peek A Boo, Love. Novel ini masih
ditulis oleh Sofi Meloni atau yang biasa kita sapa rainhujan. Peek A Boo, Love
adalah novel kedua yang mengusung genre
romance chicklit. Yap pada novelnya kali ini, tidak ditemukan adegan-adegan
dewasa implisit seperti yang terdapat pada novel sebelum dan sesudahnya.
Novel
ini meceritakan seorang wanita bernama Lulu yang jatuh cinta pada Evan,
seseorang yang mengajak Lulu berkenalan di Transjakarta. Malang nasibnya, Lulu
harus merasakan patah hati oleh Evan bahkan sebelum hubungan mereka dimulai,
karena ternyata yang menjadi target Evan adalah Cindy, rekan sedivisi Lulu yang
naksir berat pada atasan mereka, Pak Daniel. Singkat cerita, saat hatinya porak
poranda oleh cinta semu Evan, satu kenyataan terungkap. Lulu berhasil
mengetahui identitas dari Sam, teman chatting
nya yang selalu menemani Lulu mencurahkan isi hatinya, yang tak lain adalah Pak
Daniel.
Tentu
hal ini sempat menjadi akward moment saat Lulu berhasil mengetahui
kebenarannya. Ketika hubungan Evan-Cindy kian mendekat, hubungan Lulu dan Sam
pun kian berbunga. Debar-debar rasa yang tidak biasa mulai tumbuh di hati Lulu.
Namun seiring kedekatan mereka, ada saja orang-orang yang tidak suka melihat
mereka bersama. Dia adalah Cindy yang masih ingin memiliki Pak Daniel, dan Evan
yang mulai merasa sesak saat melihat kebersamaan Lulu dan Pak Daniel.
Peek A Boo, Love memiliki tema percintaan antara atasan dan bawahan. Walau
mengusung tema demikian, novel ini memiliki kisah percintaan yang lebih logis,
yakni antara kepala divisi dan bawahannya.
Bagi
saya tema yang dimiliki masih sangat sederhana, namun cara pengemasannya
terbilang elegan dan santai, sehingga pembaca merasa tertarik dan semakin
penasaran untuk terus membaca ceritanya lebih jauh lagi. Jalan cerita yang
dihadirkan pun unik dan menarik dengan segala keringanannya yang ada, dengan
segala kelogisan yang mungkin bisa terjadi, walau ada beberapa adegan yang
dirasanya tidak logis dan hanya terjadi pada dongeng.
Selain
tema dan jalan cerita, tokoh yang dihadirkan pada novel ini pun terbilang
memiliki karakter yang kuat. Tokoh yang berberan penting disini ada 4, yaitu
Lulu, Daniel, Evan dan Cindy. Lulu dan Daniel jelas harus saya kategorikan
sebagai tokoh protagonis karena mereka memiliki perwatakan yang baik. Cindy
harus saya kategorikan sebagai tokoh antagonis karena perwatakannya yang jahat
dan Evan antagonis-protagonis. Dimana pada awal cerita dia memiliki sifat
antagonis dan di akhir menjadi protagonis.
Pada awalnya saya merasa jika dalam kisah ini
Daniel tidak memiliki peran penting dan hanya bertugas sebagai tokoh pemanis
saja, namun setelah saya baca lebih jauh, Daniel memiliki peran yang sangat
penting yang pada akhirnya digantikan oleh Sam.
Kisah
cinta yang dihadirkan masih sama, tentang cinta segitiga dengan tokoh wanita
cantik dan serba bisa untuk memikat pria. Sakit hati dan patah pun sempat
dirasakan Lulu sebelum akhirnya dia menemukan kebahagiaannya sendiri dengan
Daniel.
Penokohan
yang ada begitu kuat. Setiap karakter yang hadir memiliki porsi yang berbeda
namun terasa pas dan menarik. Tidak jauh berbeda dengan jalan ceritanya yang
simpel namun tidak membuat bosan. Bukan hanya itu, selama saya membaca novel
ini, saya begitu menikmati cerita dengan diksi yang rapi dan lugas. Semua diksi
yang dipilih terasa ringan dan mudah dimengerti oleh pembaca, juga quotes-quotes cinta yang dirasa sangat
bermanfaat dan menyentuh.
Harus
saya akui, pada novel ini, kemampuan menulis Sofi begitu signifikan. Jika pada
review sebelumnya saya katakan jika Look
At Me, Please diibaratkan sebagai peyempurnaan karena minim kesalahan, pada
novel ini saya menemukan beberapa kekurangan yang dirasa terasa janggal. Kekurangannya
terletak pada cara penulis untuk membiarkan beberapa masalah tidak diurikan
secara rinci dan membiarkan mengambang begitu saja. Hal tersebut terdapat pada
adegan dimana pada akhirnya Evan meninggalkan Cindy dan kembali mengejar Lulu.
Penulis tidak menjelaskan lebih jelas alasan yang membuat Evan meninggalkan
Cindy dan Cindy kembali pada tujuan utamanya untuk memikat Daniel.
Saya
tidak tau maksud dari penulis apa, mungkin penulis memberikan kebebasan bagi
pembaca untuk menerka apa yang terjadi atau mungkin juga memang tidak ingin
dibahas lebih jauh karena tidak menemukan solusi pada masalah tersebut, atau
mungkin juga penulis ingin membatasi kasus agar novel tersebut tidak panjang
dan terkesan kemana-mana sehingga menjadikan novel ini monoton dan membosankan.
Yang jelas, bagi saya, ketidak tuntasan penulis dalam menyelesaikan kasus itu
sedikit mengganggu karena terasa ada hal yang masih mengganjal.
Namun
pada akhirnya saya tetap mengakui jika novel ini merupakan bentuk penyempurnaan
dari novel sebelumnya, Stay With Me,
Tonight yang saya rasa monoton dan terlalu banyak konflik (di lain waktu
saya akan review novel tersebut). Jika saya jabarkan kesempurnaan dari ketiga
novel Sofi Meloni, akan didapat seperti ini Stay
With Me Tonight masih banyak kesalahan dengan cerita yang sedikit monoton
dan konflik terasa panjang, novel Peek A Boo,
Love walau masih terdapat kekurangan, namun novel ini terasa lebih
sempurnadari pada novel sebelumnya dan novel Look At Me, Please novel yang –saya rasa- sempurna karena hampir
tidak memiliki kesalahan. Dan disini saya bsa melihat kemampuan menulis penulis
yang begitu rapi dan tertata juga signifikan.
Akhir
kata, saya akui novel ini cocok dibaca diwaktu senggang, saat bersantai dan
berakhir pekan karena ceritanya yang ringan juga konfliknya yang tidak
berbelit-belit. Sekian review yang
dapat saya sampaikan untuk novel Peek A Boo,
Love, mohon maaf jika terdapat kesalahan. Akhir kata saya ucapkan terima
kasih :D