Dinginnya angin merasuk jiwa
membuat tubuhku terbujur kaku
merasakan angin malam menyeruak
merasakan dinginnya malam,
setiap langkah kulalui
jarak pun aku tempuh
merasakan elegi kehidupan
untuk memcari sesuap harapan,
terdiam ku seorang diri
merasakan perihnya hidup
ditemani dinginnya malam
di tingkah secercah harapan,
nyanyian malam terus mengalun
terdengar bagai nada kematian
sunggh perih takdir yang kuterima
Ingin ke berteriak.. ingin ku mengelak..
Bulan menatapku jelas
seolah tertawa melihat kepedihanku
Aku hanya terdiam dan membisu
merasakan nasib yang kualami
Inikah jalan yang harus ku temph?
tak bisakah ku mengelaknya?
atau......
merubah takdir yang ku terima?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar