Di saat mata mulai terpejam
mulai memperlihatkan lekut demi lekuk garis wajah
mulai melenyapkan lelah dan ngeenyahkan keramaian
di saat itulah terpancar raut wajahnya, tatapan matanya dan garis senyumnya
semua terpancar bagai cahaya rembulan saat purnama
begitu jelas dan kontras..
di saat mulut tak mampu berucap
hati mulai berperan
memikirkan satu nama
mengucapkan satu nama
memaksakan untuk terus memikirkan namanya
memaksakan untuk terus mengingatnya
sepanjang malam...
sampai saatnya fajar datang menyingsing
mulai memperlihatkan lekut demi lekuk garis wajah
mulai melenyapkan lelah dan ngeenyahkan keramaian
di saat itulah terpancar raut wajahnya, tatapan matanya dan garis senyumnya
semua terpancar bagai cahaya rembulan saat purnama
begitu jelas dan kontras..
di saat mulut tak mampu berucap
hati mulai berperan
memikirkan satu nama
mengucapkan satu nama
memaksakan untuk terus memikirkan namanya
memaksakan untuk terus mengingatnya
sepanjang malam...
sampai saatnya fajar datang menyingsing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar