Sepi yang menyeruak
dingin yang membelah malam
tubuh yang lelah ini
tak menyurutkan ku untuk berhenti memikirkanmu
Bagai malam tanpa bintang
semua terasa habar
selalu
senyumanmu yang kupikirkan
selalu
tawa dan candamu yang terlintas dalam tempurung kepalaku
sepi..
dalam sepi ku memikirkanmu
dalam kekosangan dan kehampaan
perlahan kesepian itu tergantikan
tergantikan oleh rasa rindu
rindu yang berselimutkan kesedihan
dan perlahan berubah menjadi seuntai tanya
mengapa ku mencintaimu?
mengapa harus kau yang kupilih?
pada siapa aku meminta jawaban?
jam dinding yang berdetakkah?
atau tanya itu tak akan pernah ada yang menjawabnya?
selamanya menjadi sebuah tanya
hanya sebuah tanya!
dingin yang membelah malam
tubuh yang lelah ini
tak menyurutkan ku untuk berhenti memikirkanmu
Bagai malam tanpa bintang
semua terasa habar
selalu
senyumanmu yang kupikirkan
selalu
tawa dan candamu yang terlintas dalam tempurung kepalaku
sepi..
dalam sepi ku memikirkanmu
dalam kekosangan dan kehampaan
perlahan kesepian itu tergantikan
tergantikan oleh rasa rindu
rindu yang berselimutkan kesedihan
dan perlahan berubah menjadi seuntai tanya
mengapa ku mencintaimu?
mengapa harus kau yang kupilih?
pada siapa aku meminta jawaban?
jam dinding yang berdetakkah?
atau tanya itu tak akan pernah ada yang menjawabnya?
selamanya menjadi sebuah tanya
hanya sebuah tanya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar