Judul : Memeluk Kehilangan
Penulis : Faisal Syahreza
Penerbit :
Exchange
ISBN : 978-602-6799-16-6
255 hlm
Rate 4/5
Sinopsis:
Apakah
kebahagiaan itu? Kenapa Tuhan menciptakan kebahagiaan?
Pada awalnya,
kupikir kebahagiaan itu kamu, Marischa. Sampai kemudian aku menyadari ada
hal-hal yang tak pernah diatur manusia. Salah satunya waktu. Tuhan
mempertemukan kita pada waktu yang tak tepat, ketika kita masih sama-sama
menyimpan rahasia dan ketakutan. Kamu masih bersama cinta pertamamu. Aku menerima
keadaan itu dan mencintaimu. Ketika kamu mulai yakin padaku, Tuhan menunjukkan
hal hebat lainnya, yakni betapa berbakatnya lelaki menyakiti hati seorang
perempuan. Ya, aku menyakitimu, Marischa.
Kemudian kita
berpisah lama. Lima tahun tanpamu membuatku menyadari betapa aku sangat
mencintaimu. Aku jatuh cinta pada patah hati ini. Lalu, apakah lima tahun yang
berlalu ini cukup bagi kita untuk saling memaafkan? Ataukah aku akan patah
untuk kedua kalinya? Marischa, apakah kebahagiaan itu?
Menceritakan kisah cinta Neka dan Marischa, novel ini mempunyai daya
tarik tersendiri bagi pembacanya. Diawali dengan kembalinya Neka pada kehidupan
Marischa setelah lima tahun berpisah, hari-hari Marischa terasa begitu manis.
Setiap hari selalu ada Neka yang senantiasa menemaninya kemanapun ia pergi.
Kenyataan jika di masa lalu mereka pernah gagal membina hubungan manis,
kali ini mereka mencoba mengulang semuanya sebaik mungkin, mencoba untuk
membangun kembali segala sesuatu yang pernah jatuh berantakan. Bayangan manis
tentang membina rumah tangga bagi keduanya sudah ada di depan mata, kesalahan
memilih pasangan sudah mereka lewati hingga keduanya berharap satu sama lain.
Namun rasa pahit harus kembali ditelan oleh Marischa, mengetahui jika
ciciin yang melingkar di jari manisnya bukan untuknya, melainkan untuk
seseorang yang sudah lebih dulu diminta Neka untuk bersanding dengannya. Dan
untuk kedua kalinya Marischa harus jatuh pada lubang yang sama, mencintai dan
patah hati.
Novel ini mempunyai plot dan alur yang sangat menarik. Sejujurnya saya
sebagai pembaca di buat bingung dengan alur yang dibangun pengarang pada bagian
awal cerita, namun saat menapaki babak demi babak dan sampai pada penghujung
ceita, saya dapat menemukan makna tersembunyi dan juga rahasia yang tidak pernah
saya duga sebelumnya. Ibarat mendapat sebuah hadiah dengan hiasan yang begitu
rumit, saya mendapati kebingungan untuk membuka kado tersebut, satu persatu
kertasnya saya lepas hingga pada akhirnya saya bahagia mendapatkan hadiah yang
selama ini saya idamkan. Itulah perumpamaan saya ketika saya membaca novel ini.
Selalu ada kejutan yang menarik dalam setiap bab, selalu ada hal yang istimewa
dalam setiap jalan cerita yang disuguhkan.
Cerita ini mempunyai alur acak, diawali dengan bertemunya tokoh utama
yang pada nantinya akan masuk pada masa lalu keduanya lalu kembali lagi pada
masa kini, pada masa lalu hingga kemudian masuk ke masa depan. Sungguh menarik
dengan pengemasan yang begitu rapi, tidak ada cacat satu pun juga. pembaca
dapat menikmati rangkaian cerita demi cerita dengan pengemasan yang luar biasa.
Selain dari segi alur, penokohannya juga terbilang kuat, semua karakter
yang dihadirkan begitu menarik dan unik, terutama pada karakter tokoh pria.
Karakter Neka dibuat plin plan dan cenderung tidak bisa memilih, tidak punya
pendirian tetap dan hanya bisa menyakiti, sangat berbanding terbalik dengan
pandangan dari kaum hawa tentang kaum adam. Mungkin pengarang ingin membeberkan
realita yang terjadi pada kaum adam ketika mereka tengah jatuh cinta. pria juga
bisa galau, pria juga bisa melankolis dan bersedih ria saat merasa kehilangan
apalagi untuk orang yang sangat dicintai.
Dilihat dari segi diksi, novel ini tidak diragukan lagi. Gaya cerita yang
sangat menarik juga pemilihan diksi yang begitu puitis membuat novel ini
terkesan indah juga menawan. Perandaian yang sarat akan makna juga menambah
daya tariknya.
Novel ini pun mempunyai akhir yang tidak terduga. Seseorang yang sering
diceritakan namun pada akhirnya harus meredup digantikan oleh tokoh lain yang
kemunculannya terbilang sedikit. Dan untuk bagian akhir, saya harus memberikan
beberapa pujian karena sangat sangat melenceng dari yang saya duga. Disinilah
kenikmatannya dalam memahami sebuah cerita, disinilah kenikmatannya dalam
menerka apa yang kita terka.
Satu hal yang bisa saya ambil dari perjalanan cinta mereka adalah, tidak
semua cinta bisa menyatukan dua orang yang saling mencintai, bahkan jika mereka
sudah berkomitmen. Tidak semua cinta harus berujung manis terlebih jika waktu
sudah memainkan perannya. Tidak ada yang salah dalam memilih, tidak ada yang
salah dalam dipilih. Semua orang berhak untuk memilih juga dipilih selama dalam
waktu yang tepat.
So, segera beli novel ini jika kamu ingin merasakan perjalana cinta Neka
dan Marischa yang dibalut diksi yang puitis, juga ketika ingin merasakan
suasana kota Bandung karena latar yang diambil adalah kota kembang, sangat
cocok dibaca diwaktu santai juga ditemani coklat hangat dimusim hujan.
Terimakasih review nya ka
BalasHapus