Disaat semua tawa menghilang
Disaat canda dan derai air mata kebahagiaan lenyap
Disaat itu juga sepi mulai menyeruak
Sepi yang menikam ditengah malam dengan ditemani seekor laba laba yang berada di sudut ruangan
Perlahan sepi itu mulai merasuk dalam kalbu
Terus menusuk hingga ke jiwa
Aku merasakan desiran angin menemani sepi
Mereka menjelajahi tubuhku dengan leluasa
Mehujat relung hati, menusuk tulang da darahku, dan perlahan berjalan menyusuri otakku
suara cicak pada sudut kamar terdengar, seketika menguapkan rasa sepi
Pelan namun pasti suara cicak itu lenyap seiring dengan berjalannya cicak itu keluar ruanganku
Rasa sepi mulai menyelimuti kembali
Kemanakah tawa riang selama ini?
Kemanakah tawa canda yang selama ini bersemayam dalam jiwaku?
Apakah mereka pergi dengan angin malam yang selalu berhembus di depan jendela kamarku?
Atau mereka bosan terus berada dalam jiwaku?
seorang wanita yang mempunyai mimpi menjadi penulis fiksi, suka traveling, kuliner juga mencari inspirasi di tempat yang belum banyak dikunjungi orang. Jangan lupakan greentea atau hot chocolate :) welcome to my world, saya harap kalian suka dengan apa yang saya tulis
JNGGA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
"Simple Thing Called Love" by Anna Triana
Judul : Simple Thing Called Love Penulis : Anna Triana Penerbit : Elex Media Komputindo ISBN : 978 - 602 - 0...
-
Pernah denger salah satu lagu Efek Rumah Kaca dengan judul Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa? Yap, lagu yang berada dalam album Kamar Gelap d...
-
Judul : Ananta Prahadi Penulis : Risa Saraswati Penerbit : Rak Buku ISBN ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar