JNGGA

Selasa, 24 September 2019

"Look At Me, Please" Sebuah Penyempurnaan Dari Novel Sebelumnya


Judul                           : Look At Me, Please
Penulis                         : Sofi Meloni
Penerbit                       : Elex Media Komputindo
ISBN                           : 987 – 602 – 02 – 8629 – 7
295 hlm
Rate     4/5

Sinopsis :
Mencintai berarti merelakan orang yang kita cintai bahagia bersama orang lain?
OMONG KOSONG!
Cinta itu tidak melulu soal merelakan, namun juga soal perjuangan.
Bodoh namanya jika aku merelakan kamu –yang jelas-jelas pernah mencintaiku- demi wanita yang diam-diam sudah menusukku dari belakang.
Delapan tahun aku hidup dalam sebuah kebohongan yang mengatasnamakan persahabatan.
Aku bukan malaikat.
Aku juga bukan orang suci yang bisa pasrah dan menerima begitu saja apa yang telah terjadi sebelumnya.
Kini tiba saatnya untuk aku memperjuangkan kembali kelanjutan cerita di antara kita.
Kamu harus sadar bahwa aku juga ada di sini menunggumu sadar, bahwa ada akhir bahagia untuk cerita kita.
We can have our happy ending, so look at me, please.
-Laras-

Look At Me, Please adalah novel ketiga dari Sofi Meloni (atau yang sering kita sapa rainhujan) yang mengusung tema romance dewasa. Sebelumnya, Sofi sempat menulis novel Stay With me Tonight yang juga mengusung tema romance dewasa dan Peek A Boo, Love yang mengusung tema romance chicklit.
Pada novel ketiganya, Sofi seperti ingin kembali bermain dengan imajinasi-imajinasi liarnya setelah Stay With Me, Tonight sukses menjadi debut awalnya dalam dunia tulis-menulis. Namun, berbeda dengan novel-novel sebelumnya, saya rasa novel ketiga ini lebih menarik dan rapi. Seperti penyempurnaan dari novel-novel Sofi Meloni yang lain, Look At Me, Please sangat minim kesalahan. Penulis berhasil menunjukan kemampuannya dalam menutupi kesalahan yang ada pada novel-novel sebelumnya.
Berbicara mengenai tema, penulis masih mengambil tema yang sangat biasa dan sering dipakai oleh penulis lain, yakni persahabatan dan cinta. Diceritakan seorang perempuan bernama Laras yang menyukai teman semasa SMAnya bernama Gerry -yang juga pernah mencintai Laras-. Namun sayangnya takdir tidak menghendaki keduanya untuk bersama. Gerry telah memiliki kekasih yang bernama Lily, yang tak lain adalah sahabat Laras.
Laras yang merasa jika cinta harus diperjuangkan, dengan teguhnya terus mengejar Gerry dan beranggapan jika semuanya bisa dirubah kembali. Namun sayangnya Laras hanya terlibat dengan janji palsu semata yang tidak pernah Gerry wujudkan.
Hal menarik bagi saya ketika selesai membaca novel ini adalah, penulis berhasil membuat cerita yang seharusnya sangat biasa menjadi luar biasa. Dia bisa mengemas cerita yang biasa menjadi cerita yang hidup yang bisa memainkan emosi pembaca. Jika biasanya tokoh utama tersiksa dan merana karena diselingkuhi, pada novel ini keadaan dibalik menjadi tokoh utama yang merana karena dia pelaku perselingkuhan atas pacar temannya.
Awalnya, saya kira, Laras adalah orang yang terkhianati oleh Lily karena Gerry berselingkuh dengan sahabatnya. Namun ternyata prediksi saya salah. Yang terjadi adalah sebaliknya. Dalam hal ini, penulis berani membalikkan keadaan, dimana tokoh utama wanita –Laras- dibuat menjadi tokoh yang antagonis sekaligus protagonis. Dalam artian, Laras lah yang menjadi pengkhianat dan berselingkuh dengan pacar sahabatnya sendiri, walau pada akhirnya kita tau kasusnya seperti apa. Tidak ada hal yang dilakukan tanpa alasan, begitupun dengan apa yang dilakukan sang tokoh utama. Dia memiliki alasan tersendiri sehingga menjadi jahat dan berani mengkhianati sahabatnya. Jadi, yang terjadi disini adalah, tokoh utama sebenarnya begitu tersiksa, hanya saja penulis membubuhkan sifat tangguh pada tokoh utama sehingga apa yang teradi kepadanya, bisa dia perjuangkan dan dengan berani dia melawan ketiadakadilan.
Karakter yang dihadirkan dalam setiap tokohnya begitu kuat, sehingga jalan cerita ini begitu hidup dan dinikmati oleh pembaca. Penulis berhasil membangun emosi pembaca. Saya sempat dibuat kesal oleh tokoh utama wanita, pasalnya dia adalah tokoh utama wanita yang kelewat polos dan terbutakan oleh cinta. Berkali-kali dia dibohongi oleh Gerry dan dibuat kesal, namun wanita itu masih saja berbaik hati padanya, walau dia bertekad untuk membocorkan hubungannya pada Lily dan mengatakan jika Gerry miliknya, perlakuan Gerry membuat kesal karena terkesan memanfaatkan Laras. Dengan polosnya Laras masih menganggap jika Gerry masih menyukainya seperti dulu. Selain itu, karakter tokoh laki-lakinya pun sempat membuat saya kesal. Gerry, dibuat tidak tidak pernah peka dan menyebalkan. Begitu plin-plan, tidak ingin meninggalkan Lily namun juga tidak ingin ditinggalkan Laras.
Dan sekali lagi saya harus memuji sang penulis yang pintar bermain karakter. Tokoh utama dibuat seperti antagonis padahal tokoh antagonis nya ada pada tokoh lain. Gerry yang terlihat seperti protagonis ternyata tidak sebaik yang dikira, juga Remy, teman kantor Laras yang terkesan antagonis namun kenyataannya tidak. Dalam hal lain, penulis menghadirkan tokoh utama yang berbeda dari kebanyakan tokoh lainnya. Dia menyisipkan sosok angguh dalam tokoh utama, sehingga tokoh utama terkesan tidak mudah untuk disakiti dan dikalahkan.
Walaupun konflik yang dihadirkan cukup pelik, namun penulis mampu mengemaskan dengan rapi sehingga novel ini terkesan tidak terlalu berat tapi juga tidak terlalu ringan. Pemilihan diksi yang dihadirkanpun membuat novel ini menjadi tidak terlalu berat, namun cukup menguras batin sang tokoh.
Akhir kata, novel ini cocok dibaca ketika santai namun tidak disarankan dibaca oleh anak dibawa usia 17 tahun. Novel ini bergenre dewasa dan ada beberapa adegan dewasa yang ditulis secara implisit. Secara keseluruhan saya harus mengakui jika novel ini hampir mendekati kata sempurna dan tidak ditemukannya kesalahan atau kekurangan. Ditinjau dari semua aspek, novel ini terasa pas, tidak kurang tidak juga lebih, baik dari segi cerita, konflik, karakter tokoh dan alur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Simple Thing Called Love" by Anna Triana

Judul          : Simple Thing Called Love Penulis       : Anna Triana Penerbit      : Elex Media Komputindo ISBN          : 978 - 602 - 0...