Judul :
Lagu Untuk Renjana
Penulis :
Aura Kasih dan Faisal Syahreza
Penerbit :
The Panas Dalam Publishing
ISBN :
978 – 602 – 52576 – 4 – 3
200 hlmn
Rate : 4/5
Sinopsis:
“Dialah Gabian, seorang musisi
keturunan Indonesia Timur. Tak seperti biasanya, sebuah lagu entah kenapa
seolah sulit dia selesaikan, tidak seperti lagu-lagu lainnya. Berbulan-bulan
lagu itu tersimpan rapi dalam buku catatan yang selalu dibawanya.
Suatu ketika, Nana hadir dan mengisi
sudut lain hati Gabian yang sulit ditembus gadis lain. Gadis enerjik dari
keluarga berkecukupan yang memiliki gagasan-gagasan liar soal kehidupan.
Pertemuan yang tak pernah direncanakan, kencan
yang berujung diskusi-diskusi panjang tentang kehidupan menjadi perayaan yang
selalu menyenangkan. Mereka tak pernah perduli kapan sepakat jadi sepasang
kekasih, yang mereka percaya, cinta telah menguasai dengan caranya yang penuh rahasia.
Gabian tidak pernah tau Nana
menyembunyikan sesuatu di balik keliaran pikiran yang telah membuat Gabian
jatuh hati. Apakah Gabian mampu menyelesaikan lagunya yang lama mengendap
setelah Nana mengisi sunyi sudut hatinya?
Sedangkan lagu cinta yang asli, sekali
mendengarnya, maka hati kita berkali-kali menyanyikannya.”
(dikutip dari Instagram penulis
@Faisal_syahreza & @aurakasih)
Novel Lagu Untuk Renjana merupakan
novel kolaborasi antara penyanyi Aura Kasih dan penulis Faisal Syahreza. Konon,
novel ini ditulis berdasarkan inspirasi dari lagu Renjana karya Glenn Fredly.
Dibuka dengan idealisme-idealisme
seorang musisi, saya rasa novel ini bukan sekadar novel yang bercerita soal cinta
saja, didalamnya, diceritakan juga tentang rasa nasionalisme, juga kemanusiaan
antar umat beragama.
Diceritakan seorang pendemo yang
sedang memperjuangkan haknya sebagai seorang musisi di halaman gedung DPR,
pertemuan Gabian dan Nana terbilang unik. Walau memang rasanya seperti kisah
dalam sinetron, namun penulis mampu mengemas dan membawa rasa penasaran pembaca
untuk terjun lebih dalam ke dalam cerita mereka.
Jalan cerita juga kisah yang
dihadirkan pada novel ini sebenarnya sangat sederhana dan klasik, namun dengan
kesederhanaan itulah yang membuat jalan ceritanya menjadi hidup dan terasa
nyata. Idealisme-idealisme seorang Gabian dan Nana cukup memuaskan untuk saya
dengan dibumbui sentilan-sentilan jeritan hati seorang musisi. Mungkinkah idealisme-idealisme
yang dihadirkan dalam novel ini, khususnya mengenai idealisme seorang musisi
ditulis untuk menyentil kasus RUU Permusikan yang sempat viral beberapa waktu silam? Jawaban saya, ya mungkin saja. Karena beberapa argumen mengarah pada hal itu.
Konflik yang dihadirkan saya rasa
cukup berat yakni percintaan beda agama juga restu dari orang tua dimana status
sosial sangat ditekankan dalam cerita ini. Penulis mampu mengemasnya secara
rapi. Dengan tidak menyinggung antar umat beragama lain juga tidak membela
agama yang satu. Semuanya serba seimbang, semuanya serba pas untuk ukuran
sebuah tulisan.
Saya tidak akan membicarakan alur atau
pun diksi, karena dua hal itu sudah cukup membuat saya puas. Begitupun dengan
kutipan-kutipan yang terdapat dalam novel ini.
Kesimpulannya adalah novel ini bukan
hanya menceritakan tentang romantisme belaka, tetapi novel ini pun menceritakan
humanisme. Bukan hanya berisi soal cinta terhadap pasangan, namun novel ini
berisi tentang cinta kepada makhluk juga cinta kepada Tuhan. Bagaimana cara
kita bisa menghargai perbedaan, bagaimana kita bisa menghormati perbedaan
terutama perbedaan antar umat beragama yang saat ini sedang ramai dibicarakan.
Juga bercerita bagaimana status sosial juga jabatan tidak menjamin manusia
bahagia, tidak menjamin manusia menjadi mempunyai derajat yang tinggi di
hadapan Tuhan.
Sekian yang bisa saya sampaikan untuk
novel Lagu Untuk Renjana, intinya, saya suka sekali sama novel ini, ceritanya
menarik dan wajib banget buat dibaca dikala santai. Jangan lupa kopi/teh/coklat
panas, senja juga lagu Renjana dari Glenn Fredly yang akan membuat kamu semakin
menikmati alur cerita yang dihadirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar