JNGGA

Jumat, 17 November 2017

A Song For Alexa by Cynthia Isabella


Judul                            : A Song For Alexa
Penulis                          : Cynthia Isabella
Penerbit                        : Gramedia Pustaka Utama
ISBN                           : 978-602-03-0699-5
273 hlm
Rate     3,5/5

Sinopsis:
Sudah sejak SMP Alexa naksir Daniel, tapi selama itu pula dia tidak berani bergerak lebih jauh. Jadi, selama ini dia sibuk menerka-nerka bagaimana sebenarnya perasaan cowok itu terhadapnya. Karena ditawari bantuan, Alexa pun memercayakan rahasianya kepada Vivi, teman sekelas Daniel yang kebetulan akrab dengan cowok itu.

Sementara itu, Alexa yang perasaannya terlanjur melayang karena mengira Daniel sering diam-diam mengamatinya, dikejutkan kabar bahwa cowok itu malah jadian dengan… Vivi! Alexa pun menenggelamkan diri dalam tugas kepanitiaan acara sekolah dan lebih banyak “sembunyi” di ruang lukis. Di sana, diam-diam ada yang selalu menghiburnya dengan alunan piano, membantunya menghadapi masa-masa sulit. Dan ketika akhirnya suatu kejadian tak terduga membuatnya memahami perasaan orang-orang di sekitarnya, Alexa pun menentukan pilihan.

Novel ini menceritakan tentang seorang cewek bernama Alexa, yang sudah sejak lama naksir teman semasa SMPnya bernama Daniel. Namun sayangnya, orang yang disukai Alexa telah menyukai teman sekelasnya bernama Vivi yang sebelumnya menawarkan bantuan pada Alexa untuk menjadi mak comblang antara Daniel dan Alexa. Alexa patah hati saat menerima kenyataan jika pada akhirnya Daniel dan Vivi berpacaran. Alexa merasa hancur, hatinya sakit, terlebih saat satu kenyataan terungkap jika orang-orang melihat Alexa dipihak yang jahat karena telah menjadi penghalang bagi cinta Daniel dan Vivi.

Kejadian itu membuat Alexa malas  untuk bertemu orang-orang terlebih jika harus bertemu dengan Daniel dan Vivi. Setiap waktu istirahat digunakan Alexa untuk menyendiri dan membuat lukisan untuk acara porseni. Tentu saja hal itu tidak dilakukan Alexa seorang diri. Dirinya ditemani oleh Kei, salah satu seniornya yang juga selalu menghabiskan waktu disana untuk bermain piano. Lambat laun, Alexa mengetahui tentang satu rahasia yang ada pada diri Kei, dan semakin hari, dirinya semakin akrab dan menghabiskan waktu bersama. Sehingga, perlahan, benih-benih cinta mulai tumbuh dalam diri Alexa untuk Kei.


Novel ini sangat cocok dibaca di waktu senggang. Penggambaran karakternya kuat dan mampu membuat saya emosi saat membaca cerita demi cerita. Secara garis besar, novel ini mempunyai konflik yang sangat sederhana dan pasti dialami oleh hampir semua anak remaja. Namun, yang menjadi perhatian saya adalah dampak yang ditimbulkan yang selanjutnya menjadi konflik yang jarang teralami oleh remaja kebanyakan.

Selain itu, penggambaran karakter yang  dihadirkan setiap tokohnya begitu kuat dan mempu menghidupkan cerita serta mampu membuat emosi saya teraduk-aduk. Karakter Kei yang dingin dan terkesan kaku, membuat saya membayangkan jika sosok Kei adalah sosok cowok yang menjadi idaman para cewek, sehingga orang yang membaca karakter Kei akan berkesimpulan jika cowok itu adalah cowok yang cool. Selain tokoh Kei, hadir juga tokoh Alexa yang mempu menghidupkan cerita. Sikapnya yang dibuat periang juga aktif, sangat kontras dan cocok saat disandingkan dengan Kei, walaupun karakter mereka bertolak belakang. Dan yang paling menjadi perhatian saya adalah tokoh Vivi. Tokoh Vivi dibuat protagonis pada awal cerita, namun berubah menjadi antagonis di bagian tengah sampai akhir cerita. Disana, terungkap jika Vivi lah dalang dari semua kekacauan di hidup Alexa. Dan karakter Vivi mampu membuat emosi saya tercabik atas semua sikap jahat dan pengkhianatan yang dilakukan pada Alexa.

Layaknya sebuah kehidupan, tentu saja novel ini mempunyai beberapa kekurangan, diantaranya:
1)      Konflik yang terlalu sederhana. Menurut saya, konflik yang dihadirkan dalam cerita ini sangat amat sederhana. Sejak awal setelah Daniel berpacaran dengan Vivi, dan sejak Daniel menonton pertunjukan bass Alexa, juga ketika berbagai kekacauan yang hadir dalam hidup Alexa, membuat saya langsung bisa menebak jika Vivi-lah dalang dibalik semua ini. Entah penulis sengaja ingin membuat konflik yang sangat sederhana atau tidak, karena kekurangan ini bisa ditutupi dengan teknik penceritaan yang sukses membuat saya menerka-nerka bagaimana Vivi mampu melakukan hal-hal kejam pada Alexa.
2)      Apa yang Vivi perbuat pada Alexa terlalu kejam dan lebay untuk ukuran anak sekolah. Diakhir cerita, diceritakan jika Vivi sangat marah pada Alexa dan hendak memutuskan nadinya di depan Alexa, agar Alexa mendapat tuduhan atas segala hal yang terjadi. Namun untungnya, hal itu keburu diketahui Kei yang pada akhirnya, Kei memukul Vivi dengan tas nya hingga Vivi terjatuh. Untuk ukuran anak sekolah, hal ini terlalu lebay dan terkesan psikopat haha.
3)      Sikap Daniel yang terasa janggal saat mengetahui semua yang terjadi antara Vivid an Alexa. Jadi, selama ini, Vivi terus  menerus menyebarkan berita bohong yang menyudutkan Alexa, membuat berita untuk menjelakkan nama Alexa dimata teman-teman satu sekolahnya. Lalu, saat Vivi hampir bunuh diri di depan Alexa, Daniel datang dan mengungkapkan pada mereka yang ada disitu, jika Daniel percaya pada Alexa, jika Alexa tidak mungkin melakukan hal seperti yang dibicarakan oleh orang lain. Hal ini sedikit terasa janggal karena, jika memang Daniel tau semuanya, kenapa dia tidak membbicarakan hal ini sejak awal? *oke, kalau ini murni pendapat pribadi karena ga rela Alexa kesiksa terus karena ulah Vivi hahaha
Secara keseluruhan, kekurangan yang saya dapat dari novel hanya dua point, karena point ketiga itu merupakan ciri khas dan gaya penulis dalam mengembangkan cerita mereka. Intinya, alur cerita dan konflik yang dihadirkan pada novel A Song For Alexa sangat sederhana namun berkesan, apalagi ketika adegan dimana Alexa sedang bersembunyi diruang lukis dan di ruang sebelahnya ada Kei -yang mana ruangan itu adalah ruang musik- sedang memainkan sebuah alunan piano. Bagian paling romantis juga ketika Kei memainkan lagu berjudul Smile milik Charlie Chaplin dan membuat Alexa terenyuh.

Finally, menurut saya novel ini recommended banget untuk dibaca di waktu senggang, apalagi di tengah cuaca dingin seperti sekarang ditemani secangkir coklat hangat dalam mug ukuran besar. Selamat membaca dan hanyut dalam cerita yang dihadirkan oleh Cynthia Isabella J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Simple Thing Called Love" by Anna Triana

Judul          : Simple Thing Called Love Penulis       : Anna Triana Penerbit      : Elex Media Komputindo ISBN          : 978 - 602 - 0...