Headshot,
sebuah film action Indonesia yang disutradarai oleh Mo Brother dengan mengambil
actor laga ternama Iko Uwais. Film ini menceritakan tentang seorang pria yang
bernama Abdi (Iko Uwais) yang kehilangan ingatan akibat kecelakaan yang
dialaminya. Selama dalam masa penyembuhan, Abdi di bantu oleh Ailin (Chelsea
Island) yang merupakan seorang dokter yang berasal dari Jakarta. Potongan-potongan
ingatan muncul saat Abdi sedang dalam masa penyembuhan. Disisi lain, seorang
bos kriminal dengan julukan Evil Sea bernama Lee (Sunny Pang) tengah
mencari-cari keberadaan Abdi yang katanya sedang di rawat di salah satu rumah
sakit di pulau tersebut. Lee sendiri merupukan bos terkejam yang dulunya sering
menculik anak-anak kecil untuk dijadikan anaknya dan di ajarkan bertahan hidup
dengan cara criminal. Sebuah pertanyaan muncul dari benak Ailin saat dalam
perjalanan ke Jakarta, bus yang dia tumpangi di hadang oleh sekelompok pemuda
yang mencari sosok keberadaan Abdi.
Berbekal
nekat, Ailin mencoba menghubungi Ishmael, yang tidak lain adalah Abdi dan
meminta Abdi untuk menjemputnya. Namun hal itu harus dia tahan saat satu
persatu penumpang bus itu di bunuh oleh sekolompok anak muda tersebut dan Ailin
mencoba menyelamatkan seorang gadis yang ibunya tengah di bunuh. Bebeapa saat
kmudian Abdi datang, namun terlambat karena sosok Ailin sudah tidak diemukan
lagi. Dengan berbekal ingatan seadanya, Abdi mencoba untuk mengikuti mereka dan
sampailah pada titik pulih ingatannya. Abdi ingat semuanya, dari mana dia
berasal dan siapa dia. Dia hanyalah seorang akan yang diurus oleh Lee dan
diajarkan menjadi kriminal. Dengan tekad yang kuat, Abdi berusaha mencari
keberadaan mereka untuk menyelamatkan Ailin.
Film
ini tidak jauh berbeda dengan film-film sebelumnya seperti Merantau dan The Rain yang
mengusung tema laga thiller. Sepanjang perjalanan menjemput Ailin, tidak sering
Abdi terlibat dalam perkelahian sengit antar orang-orang yang merupakan saudara
dia sendiri. Sebut saja mereka rika (Jullie Estelle) yang pada saat itu menembak
kepala Abdi dan menyebabkan dia kehilangan ingatan, Tano (Zack Lee), Tejo
(David Hendrawan), dan Besi (Very Tri Yuisman) juga tidak luput dari
perkelahian antar saudara yang pada akhirnya tewas. Untuk segi cerita, film ini
sangat unik namun ada beberapa adegan yang rasanya janggal dan tidak pas dan
antiklimaks. Memang sudah menjad cirri khas Mo Brother untuk membuat imajinasi
penonton melenceng dengan menghadirkan adegan-adegan yang tidak terduga, namun,
untuk HEADSHOT adegan-adegan tersebut rasanya menjadi kurang tepat. Aktor
pendukung yang dihadirkanpun terasa kurang tepat karena menjadikan suasana “mati”.
Namun secara keseluruhan, film ini termasuk film yang sukses dan keren dengan
menampilkan satu ciri khas laga Indonesia yang mengusung persilatan. Saya dibuat
terkagum dengan akting Jullie Estelle yang mampu memerankan tokoh Rika dengan
baik, memainkan karakter wanita tomboy sadis tapi juga cantik dan elegan. Sungguh
merupakan suatu peningkatan yang baik
saat saya melihat akting Jullie Estelle dalam film The Raid: Berandal dengan
film HEADSHOT. Begitupun dengan aktor lain.
Dan saya kembali diuat terpukau oleh penampilan akting Sunny pang, seorang aktor asal Singapore yang memerankan tokoh Lee. Akting dan mimik yang tepat membuat im itu menjadi lebih hidup. kemampuan laganya pun tidak bisa dipandang sebelah mata, terutama saat dia beradu laga dengan Iko Uwais. beberapa kali saya harus dibat kagm dengan kemampuan aktingnya.
Jadi?
Masih ragu untuk nonton film HEADSHOT?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar